MONTESSORI, TAK HANYA SEBUAH NAMA


Mungkin bagi sebagian orang, Istilah Montessori idak lagi asing. Keberadaan Montessori yang sudah merajalela di Wilayah Indonesia membuat orang tua semakin penasaran dan tertarik untuk mendaftarkan anak ke sekolah berlabel Montessori.
Meskipun Montessori sudah banyak diminati, akan tetapi masih banyak yang belum memahami secara mendalam tentang metode ini. Desain kelas Montessori yang indah masih sering menimbulkan anggapan bahwa Montessori hanyalah nama untuk sekolah yang dengan desain unik, dimana terdapat rak-rak berisi material dan ditata rapi di dalam kelas.

Wanita bernama lengkap Maria Tesla Artemisia Montessori, adalah seorang dokter wanita pertama di Italia yang menemukan metode pendidikan ini dan terus mengembangkannya pada awal abad ke-20 dan hingga kini metode Montessori masih menjadi metode paling efektif dalam membantu perkembangan anak secara holistik.
Berawal dari ketertarikan Maria dalam dunia kedokteran, Ia kemudian mendapat kesempatan untuk melakukan kunjungan pada sebuah Rumah Sakit yang mengantarkannya pada petemuan bersama anak-anak yang dianggap berkebutuhan khusus.
Terinspirasi dari dua tokoh bernama John Itard dan Eduart Seguin melakukan pengamatan terhadap seorang anak yang tinggal lama di hutan dan perilakunya tidak seperti manusia lagi namun Itard dan Seguin berhasil mengubahnya (diabadikan dalam buku berjudul The Wild Boy of Aveyron), kemudian membuat Maria memutuskan untuk melakukan penelitian dan mengembangkan metode pembelajaran yang disebut dengan metode Montessori.
Metode ini menekankan pada pendekatan pendidikan yang berpusat pada anak, di mana anak diberi kebebasan untuk memilih aktivitas mereka sendiri, sementara guru bertindak sebagai fasilitator.


Pada dasarnya metode Montessori didasarkan pada prinsip bahwa anak-anak secara alami memiliki dorongan untuk belajar dan mengeksplorasi dunia di sekitar mereka, dan dengan memberikan lingkungan yang mendukung, anak-anak dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara mandiri. Metode ini juga menekankan pada pengembangan kemampuan sosial, emosional, dan fisik anak.
Pendidikan Montessori biasanya menggunakan material khusus untuk membantu anak-anak mengembangkan kemampuan mereka. Bahan-bahan ini sering terbuat dari bahan alami seperti kayu, kain, dan kertas. Anak-anak juga diberi kebebasan untuk bekerja dalam lingkungan yang tenang dan teratur.
Metode ini digunakan di seluruh dunia, dan banyak sekolah Montessori menawarkan pendidikan untuk anak-anak mulai dari usia prasekolah hingga sekolah menengah. Selain itu, prinsip-prinsip Montessori juga dapat diterapkan dalam pendidikan di rumah dan dalam pengasuhan anak.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *